Desa Penglipuran: Desa Wisata yang Damai, Tenang dan Bersih
Pulau Bali bukan hanya dikenal dengan keindahan pemandangan pantainya yang eksotis saja, namun desa yang ada di sekitarnya juga populer dengan nuansa adat serta tradisi yang kental. Salah satunya adalah Desa Penglipuran yang terkenal dengan deretan rumah berarsitektur unik serta area desa yang bersih dan tenang.
Daya Tarik Desa Penglipuran Bali
Nama Penglipuran diambil dari kata “pengeling” atau dari kata dasar “eling” yang mempunyai makna ingat atau mengingat. Sedangkan kata “pura” mempunyai makna tanah leluhur atau tempat. Sehingga jika digabungkan, kata penglipuran mempunyai makna “ingat kepada tempat atau tanah leluhur” yang menjadi asal mulanya.
Desa ini bisa menjadi salah satu itinerary dalam paket trip Bali yang bisa Anda kunjungi saat berlibur. Lokasinya yang strategis, yaitu terletak di bagian tengah Pulau Bali dan berjarak kurang lebih 60 km dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Desa ini mempunyai suhu udara yang sejuk dan nyaman yang menjadikan suasana desa terasa asri dan menyenangkan.
Foto Oleh: kompasiana.com
Berikut ini adalah beberapa keunikan dan daya tarik yang dimiliki Desa Penglipuran:
1. Tata ruang desa yang unik
Masyarakat desa ini masih berpegang teguh pada adat serta budaya yang diwariskan dari para leluhur. Salah satunya adalah menggunakan konsep Tri Mandala untuk panduan membangun perumahan atau hunian di desa. Dalam konsep Tri Mandala terdapat susunan tata ruang desa sebagai berikut:
- Nista Mandala, berada di sebelah paling selatan area desa Adat yang dikenal sebagai tempat pemakaman penduduk
- Madya Mandala, yaitu letak area pemukiman desa Adat yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian timur dan barat dengan bagian tengah terletak jalan utama, dikenal dengan tempat pemukiman penduduk
- Utama Mandala, bagian paling atas, terletak di sebelah desa yaitu Pura Penataran, dikenal sebagai tempat suci atau peribadatan
Setiap rumah penduduk memiliki atap rumah yang terbuat dari bambu, dengan tembok pekarangan dan angkul-angkul yang menggunakan metode lama. Konsep bangunan tersebut berdiri berjejer sepanjang jalan secara linear dari arah utara ke Selatan yang menunjukkan kebersamaan sekaligus keteraturan masyarakat desa.
2. Konsep hidup Tri Hita Karana
Desa Penglipuran dikenal sebagai desa adat yang mempunyai konsep Tri Hita Karana, yaitu 3 penyebab terciptanya kebahagiaan terdiri dari Parahyangan, Pawongan dan Palemahan. Berikut penjelasan singkatnya:
- Parahyangan, hubungan harmonis yang terjalin antara manusia dengan Tuhan yang Maha Esa
- Pawongan, hubungan harmonis yang terjalin antar sesama umat manusia
- Palemahan, hubungan harmonis yang terjalin antara umat manusia dengan lingkungan alamnya
Foto Oleh: desaadatbali.com
3. Desa paling bersih di dunia
Desa Penglipuran ini sudah pernah mendapatkan beberapa penghargaan seperti Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award dan Sustainable Destinatios Top 100 versi Green Destinations Foundation).
Suasana desa yang nyaman dan bersih akan sangat terasa begitu Anda mulai masuk ke desa yang disambut dengan deretan tanaman hijau. Pengunjung wisata di desa ini dilarang menggunakan kendaraan bermotor, sebagai salah satu upaya menjaga kondisi lingkungan desa.
Selain itu, di setiap jarak 30 meter tersedia tempat sampah sehingga sangat membantu pengunjung tak buang sampah sembarangan. Untuk penjagaan kebersihan lingkungan desa dijaga dengan ketat dengan menerapkan sistem tanggung jawab masing-masing atau yang dikenal dengan istilah Pengayah Arep.
Masing-masing warga harus mengingat bagian masing-masing yang wajib dilaksanakan minimal setiap tanggal 1 dan 15 dengan kewajiban memotong rumput. Jika kewajiban tersebut lalai atau tak dikerjakan maka akan didenda sesuai dengan awig-awig.
4. Penduduk asli desa
Desa ini dihuni oleh penduduk lokal yang berjumlah ribuan orang dengan berbagai jenis profesi dari mulai pengrajin, petani, pengelola home stay, karyawan, pedagang suvenir, pelaku bidang pariwisata, PNS dan lainnya. Mayoritas penduduk desa menganut agama Hindu yang sangat menjunjung tinggi adat dan budaya.Uniknya, warga desa adat ini memiliki pantangan berpoligami yang hingga saat ini tidak ada yang berani melanggar pantangan tersebut.
Konon, jika ada warga yang berani melanggar pantangan, mereka akan diasingkan di sebuah karang yang populer dengan sebutan Karang Memadu yang terletak di sebelah selatan desa. Selain hukuman tersebut, warga yang melanggar pantangan juga tak diperkenankan melewati area parapatan desa dan tak boleh bersembahyang di pura.
Simak berbagai pilihan Open Trip Bali DI SINI.
5. Hutan Bambu
Pengalaman liburan Anda akan terasa lebih seru dan menyenangkan jika mencoba menjelajah hutan bambu di desa ini. Hutan bambu yang mempunyai luas sekitar 45 hektar tersebut terletak mengelilingi Desa Penglipuran yang hingga saat ini masih dijaga dengan baik dan dilestarikan oleh masyarakat Penglipuran.
Hutan bambu ini mempunyai makna filosofis yang menjadi hutan pelindung desa dan awal sejarah keberadaan masyarakat Penglipuran, sekaligus untuk menambah keindahan pemandangan desa serta menjadi area resapan air.
6. Desa Adat dan Kesenian
Penglipuran juga populer sebagai desa adat dan kesenian dengan sejumlah seni sakral yang ditampilkan dalam seni pertunjukannya. Diantaranya adalah Tari Baris Bedil, Tari Baris Presi, Tari Seni Arja, Drama Gong, Joged Bumbung hingga Tari Baris Jojor.
Selain itu, ada juga jenis seni tari adat yang cocok untuk dilakukan kalangan remaja, contohnya adalah tari Sekaa Janger Penglipuran. Sebuah seni tari pergaulan muda-mudi yang dilakukan dengan lincah yang diselenggarakan pada tahun 1969 yang lalu. Tarian tersebut ditampilkan dengan fungsi sebagai hiburan dan sudah menjadi populer di sejumlah desa di Pulau Bali.
Demikian ulasan singkat tentang beberapa keunikan yang menjadi daya tarik dari Desa Penglipuran di Bali. Berencana wisata liburan dengan budget terbatas? Percayakan saja pada Dolanoo untuk dapatkan pengalaman liburan yang seru, menyenangkan, dan anggaran biaya yang bisa dinegosiasikan. Yuk simak detailnya di open trip Bali terbaru!
FAQ (Frequently Asked Question)
Desa Penglipuran terbersih di dunia ke berapa?
Menurut UNESCO, Desa Penglipuran adalah sebuah desa adat terbersih nomor 3 di dunia. Salah satu bukti dari kebersihan desa ini bisa terlihat di sepanjang jalan yang terdapat parit saluran air yang terletak di kanan kiri dengan lebar 50 cm dengan sistem sanitasi yang sangat lancar.
Apa yang dimaksud dengan Desa Penglipuran?
Penglipuran merupakan salah satu desa adat yang ada di Kabupaten Bangli Provinsi Bali.
Apa saja ritual keagamaan yang umumnya dilakukan di Desa Penglipuran?
Salah satu ritual yang paling besar yang ada di Desa Penglipuran adalah Ngusaba. Ritual Ngusaba biasanya dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Selain itu setiap 15 hari sekali, penduduk setempat akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang.
Berapa jumlah rumah di Desa Penglipuran?
Desa Penglipuran di Jalan Penglipuran, Kubu, kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali bukan hanya populer dengan kebersihan desanya. Desa ini juga mempunyai arsitektur yang unik dan traveller bisa mendapati ada sekitar 72 rumah utama dengan desain arsitektur yang seragam.